Senin, 04 April 2011

Memotivasi & Memimpin Karyawan

n Kontrak Psikologis
n Kepuasan dan Semangat Kerja
n Motivasi Lingkungan Kerja
n Meningkatkan Kepuasan dan
Semangat Kerja
n Gaya Manajerial dan
Kepemimpinan

Kontak Psikologis
n Kontrak Hukum
l Dalam jual beli tanah. Maka pembeli dan penjual
akan manandatangi kontak jual beli, yang didalamnya
terdapat syarat perjanjian : menjual apa, luasnya
berapa, siapa yang membayar, berapa nilai
nominalnya, kapan dibayar, dan sebagainya.
n Kontrak Psikologis
l Hampir sama dengan kontrak hukum, akan tetapi
secara keseluruhan tidak terlalu formal dan tidak
didefinisikan dengan kaku.
l Adalah serangkaian pengharapan yang dimiliki oleh
karyawan sehubungan dengan apa yang akan
mereka berikan kepada organisasi (kontribusi), dan
apa yang akan organisasi berikan kepada karyawan
(insentif).
l Perusahaan dengan omset yang besar, dan
mengalami kemajuan pesat. Hanya membayar gaji
karyawan sesuai UMR dan tanpa bonus.
l Karyawan yang sudah bekerja selama puluhan tahun
harus mengakhiri masa kerjanya tanpa pensiun dan
keterampilan untuk masa tuanya.

Kepuasan dan Semangat Kerja
n Kepuasan Kerja
l Job Satisfaction
l Adalah tingkat kenikmatan yang diterima
seseorang dari melakukan pekerjaan mereka.
l Apabila ia menikmati pekerjaannya, maka ia
cukup puas. Sebaliknya, jika ia tidak menikmati
pekerjaan mereka, maka ia merasa tidak cukup
puas dengan pekerjaannya.
n Semangat Kerja
l Karyawan yang merasa cukup puas dengan
pekerjaanya, cenderung memiliki semangat
kerja (morale) yang tinggi.
l Pencerminan kebutuhan hidup mereka
terpenuhi à Kepuasan Kerja à Semangat
Kerja.


Motivasi Lingkungan Kerja
n Definisi
l Motivasi adalah serangkaian kekuatan yang menyebabkan
seseorang berlaku dalam cara tertentu.
l Banyak teori dan penelitian yang dilakukan para manajer
dalam hal motivasi pekerjaan.
n Macam Teori dan Penelitian
l Teori Klasik
n “Para karyawan termotivasi hanya sematamata
karena uang”.
n Ketika perusahaan membayar karyawan lebih banyak, maka
akan mendorong produktivtas karyawan. Sehingga akan
meningkatkan jumlah produksi yang lebih banyak dan laba yang
lebih besar dari pada perusahaan pesaing.
l Efek Hawthorne
n Gaji yang lebih banyak ternyata tidak menjamin kenaikan
produktivitas.
n Penelitian di Hawthorne works of western electric, mengenai
bagaimana hubungan perilaku lingkungan fisik dan produktivitas
kerja. Yaitu reaksi para pekerja terhadap perhatian yang mereka
terima dari manajemen.
n Perhatian khusus dan sifatnya kecil oleh para manajer terhadap
karyawan, memicu perubahan lingkungan fisik yang dapat
memicu kenaikan produktivitas karyawan.

Meningkatkan Kepuasan dan Semangat Kerja
n Teori Reinforcement (Modifikasi Perilaku)
l Adalah teori bahwa perilaku dapat didorong atau
dikurangi dengan cara memberikan sarana
berupa imbalan dan hukuman.
l Perusahaan membayar gaji berdasarkan
pekerjaan yang diselesaikan/dihasilkan per
produk. Misal bagian penjualan mampu melebihi
hasil target penjualannya, akan mendorong
mereka bekerja lebih keras lagi. Teori ini disebut
sebagai Positive Inforcement.
l Karyawan yang sering datang terlambat akan
mendapat hukuman, berupa penangguhan
pembayaran gaji.

Meningkatkan Kepuasan dan Semangat Kerja (2)
n Teori : Manajemen Berdasarkan Tujuan
l Adalah serangkaian prosedur yang mencakup
manajer dan bawahannya dalam menetapkan
sasaran dan mengevaluasi tujuan.
l Manajer dan karyawan duduk bersama dalam
rangka kolaboratif (berkomunikasi, bertemu,
mengontrol, dan sebagainya) adalah kunci dari
manajemen berdasarkan tujuan.
l Manfaat :
n Kegiatan kolaboratif berguna sebagai program
untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi.
n Karyawan belajar lebih banyak mengenai sasaran
keseluruhan perusahaan.
n Karyawan merasa bahwa mereka bagian dari tim
yang menentukan kesuksesan perusahaan.
n Ketika meninggalkan pertemuan, karyawan
pulang dengan pemahaman nilai sumbangsih
mereka terhadap perusahaan.


Meningkatkan Kepuasan dan Semangat Kerja (3)
n Program Berbagi Pekerjaan
l Adalah Metode peningkatan kepuasan kerja dengan
cara memberi kesempatan dua orang atau lebih
berbagai pekerjaan purna waktu tunggal.
l Seorang karyawan wanita yang sangat handal pada
divisi pemasaran, hanya ingin menjadi karyawan
paruh waktu saja. Solusi : perusahaan mengijinkan ia
hanya bekerja 3hari saja dari total waktu kerja
perusahaan.
n Telecommuting dan Kantor Maya
l Adalah bentuk dari waktu fleksibel yang mengijinkan
orangorang
untuk melakukan beberapa atau semua
pekerjaan jauh dari kantor.
l Soerang akuntan hanya bekerja dikantor 23
hari saja
dalam seminggu. Dirumahnya dilengkapi dengan pc
modern, terkoneksi dengan internet, dan beberapa
peranti yang memungkinkan ia untuk mengikuti
semua perkembangan kantor.

Meningkatkan Kepuasan dan Semangat Kerja (4)
n Identitas Sosial
“Yang dirasakan adalah, kita akan membuat aturan
main yang baru. Kita membutuhkan nama baru”
(Donna Hoffman, profesor dibidang bisnis)
l Adalah metode yang dilakukan untuk
meningkatkan kepuasan keryawan dengan
memberikan kejelasan identitas mereka di
lingkungan sosialnya.
l Seragam dan Label
n Memberikan seragam, akan memberikan identitas
mereka di masyarakat.
n Pencantuman label : nama, jabatan.
n Bahkan dibeberapa tempat mulai meninggalkan
penamaan jabatan kuno. Semua menggunakan
nama jabatan berdasarkan kreasi mereka.
Jabatan menjadi menarik : Manajer pemasaran
menjadi “Marketing Mechanic”, “Gladiator”, “Guru
of Fun”.

Gaya Manajerial dan Kepemimpinan
n Kepemimpinan
l Adalah proses memotivasi orang lain untuk berusaha
mencapai tujuantujuan
tertentu.
n Gaya Manajerial
l Pola perilaku yang diperlihatkan manajer dalam menghadapi
bawahanbawahannya.
n Tipe Gaya Manajerial
l Manajer Otokratis
n Manajer biasanya memberikan perintah dan mengharapkan
dipatuhi tanpa raguragu.
n Manajer tidak berkonsultasi dengan orang lain.
n Menghasilkan keputusan yang cepat.
l Manajer demokratis
n Meminta masukan dari bawahannya, namun tetap memegang
kekuatan akhir untuk membuat keputusan.
n Contoh : Proses menerima pegawai baru
l Manajer wewenang penuh
n Manajer biasanya berperan sebagai penasehat terhadap
bawahan yang diperbolehkan membuat keputusan.
n Polemik
l Setiap bawahan memiliki latar belakang dan watak yang
berbeda. Ada yang bersemangat dalam bekerja karena
bebas menentukan keputusan sendiri. Namun ada juga
yang frustasi, karena tidak terbiasa dengan hal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar